Latar Belakang
Dewasa
ini permasalahan mengenai perilaku merokok semakin meningkat di
Indonesia. Gencarnya promosi tentang rokok banyak menyorot perhatian
masyarakat. Bahaya akan penggunaan rokok tidak lagi diindahkan oleh
masyarakat. Hal ini terbukti dari beberapa temuan tentang survey yang
dilakukan WHO yang menyatakan jumlah perokok di Indonesia sudah pada
taraf yang sangat mengkhawatirkan.
DAFTAR ISI
Pengaruh Anak Kecil Terkena Asap Rokok Membuat Masalah Kesehatan Mental
Sementara itu pada anak usia 9 sampai 17 tahun, 1 dari 5 orang telah terdiagnosis dengan beberapa jenis gangguan mental atau kecanduan. Untuk melihat apakah data statistik tersebut terkait, Hamer dan koleganya mempelajari 901 anak-anak tidak merokok usia 4-8 tahun. Peneliti mengukur tingkat produk sampingan dari asap rokok pada air liur anak-anak untuk mengukur paparan asap dan juga meminta orangtua mengisi kuesioner tentang emosi anak, masalah perilaku dan sosial. Semakin banyak anak terkena asap rokok, maka kesehatan mentalnya akan semakin buruk, terutama anak menjadi hiperaktif dan berkelakuan buruk. Asap rokok sekunder (perokok pasif) dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak, apalagi yang sudah mulai terpapar sejak dalam kandungan.
Pengaruh Anak Kecil Terkena Asap Rokok Membuat Masalah Kesehatan Mental
Sementara itu pada anak usia 9 sampai 17 tahun, 1 dari 5 orang telah terdiagnosis dengan beberapa jenis gangguan mental atau kecanduan. Untuk melihat apakah data statistik tersebut terkait, Hamer dan koleganya mempelajari 901 anak-anak tidak merokok usia 4-8 tahun. Peneliti mengukur tingkat produk sampingan dari asap rokok pada air liur anak-anak untuk mengukur paparan asap dan juga meminta orangtua mengisi kuesioner tentang emosi anak, masalah perilaku dan sosial. Semakin banyak anak terkena asap rokok, maka kesehatan mentalnya akan semakin buruk, terutama anak menjadi hiperaktif dan berkelakuan buruk. Asap rokok sekunder (perokok pasif) dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak, apalagi yang sudah mulai terpapar sejak dalam kandungan.
Zat-zat Berbahaya Bagi Kehamilan ::
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang dikandungnya.
Masa-masa kehamilan merupakan masa-masa penting dan kritis bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dikandung. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil dan janin. Banyak zat-zat berbahaya yang beredar di sekeliling kita. Zat-zat berbahaya tersebut sangat membahayakan kesehatan ibu-ibu hamil beserta bayi yang dikandungnya.
o Dalam
darah perokok kadar karbon moniksidanya lebih tinggi. Perempuan perokok
yang hamil harus menghentikan kebiasaan merokoknya karena akan sangat
merugikan kesehatan janin yang dikandung. Karbon monoksida akan
terkonsentrasi dalam darah janin. Karbondioksida akan meracuni dan
mengurangi jumlah oksigen yang dibawa ke dalam darah. Semakin banyak
jumlah karbonmonoksida dalam darah janin, maka akan semakin rendah berat
badan bayi saat lahir.
Menurut
penelitan, ibu perokok biasanya akan melahirkan bayi dengan berat badan
yang lebih rendah 200 gram dari bayi yang dilahirkan dari ibu bukan
perokok. Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai ;perokok.
Bayi dengan berat badan rendah lebih rentan terhadap berbagai infeksi,
bisa terkena berbagai masalah kesehatan dan lebih kecil kemungkinannya
untuk bertahan hidup.
o Kematian
neonatal lebih sering terjadi pada janin yang ibunya perokok. Ibu-ibu
yang masih terus merokok setelah bulan keempat kehamilan memiliki resiko
hampir sepertiga bayinya mati dalam seminggu setelah lahir.
o Asap
rokok menyebabkan bayi sangat beresiko mengalami gangguan kesehatan
selama tahun pertama kehidupannya. Bayi cenderung menderita bronchitis
dan memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kematian mendadak atau
SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Anak-anak
seringkali menjadi korban dari asap rokok yang dihisap ayah atau
anggota keluarganya yang lain. Studi besar terbaru menunjukkan bahwa
sering terkena asap rokok membuat anak-anak lebih berjuang dengan
masalah kesehatan mental. Temuan ini semakin mendesak orangtuauntuk dapat berhenti merokok atau
paling tidak merokok di luar rumah,agar asap rokok tidak dihisapnya
tidak berdampak buruk pada orang lain terutama anak-anak.
Menurut Hamer, sudah banyak diketahui bahwa asap rokok terkait dengan
banyak masalah kesehatan fisik pada anak-anak. Tapi selama ini sisi
kesehatan mental belum dieksplorasi. Dari data US Department of Health
and Human Services yang digunakan dalam penelitian, diketahui bahwa
terdapat 2 dari 3 anak berusia antara 3 hingga 11 tahun yang sudah
terkena asap rokok di AS. Sementara itu pada anak usia 9 sampai 17
tahun, 1 dari 5 orang telah terdiagnosis dengan beberapa jenis gangguan
mental atau kecanduan.
Berdasarkan hasil studi yang telah dilaporkan dalam Archives of
Pediatrics and Adolescent Medicine, menunjukkan bahwa semakin banyak
anak terkena asap rokok, maka kesehatan mentalnya akan semakin buruk,
terutama anak menjadi hiperaktif dan berkelakuan buruk. "Belum jelas
bagaimana asap rokok akan memicu masalah mental. Tapi ini bisa juga
berhubungan dengan efek asap pada bahan kimia di otak seperti dopamin.
Faktor genetika juga bisa bermain. Yang jelas, jangan paksa anak-anak
bernapas dengan asap rokok setiap hari," tegas Hamer.
Teori-teori kesehatan mental :
- Menurut Hamer, Dr. Michael Weitzman dari New York University Medical Center, yang tidak terlibat dalam penelitian, juga memperkuat bukti bahwa asap rokok sekunder (perokok pasif) dapat menyebabkan masalah kesehatan mental pada anak-anak, apalagi yang sudah mulai terpapar sejak dalam kandungan Banyak orang sekarang menyadari bahwa paparan asap meningkatkan risiko bayi mengalami Sudden Infant Death Syndrome atau sindrom kematian bayi mendadak, infeksi telinga dan asma. Asap rokok juga menimbulkan beban besar pada kualitas hidup anak-anak, keluarga dan masyarakat, karena meningkatkan masalah kesehatan mental anak-anak.
- Menurut Dr Angela Paradis dari Harvard School of Public Health, Boston, yang memimpin penelitian, dilansir Dailymail, Paparan asap rokok di rahim dapat membahayakan perkembangan daerah otak yang mempengaruhi perilaku, juga transmisi sinyal kimia penting yang digunakan untuk pemusatan perhatian dan kontrol impuls
- Menurut Dr Paradis, penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa paparan asap rokok di rahim berisiko tinggi menyebabkan anak mengalami gangguan impuls perhatian dan hiperaktif atau ADHD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar